Thursday, September 29, 2016

How we should live as an Educated Generation


At this point I must ask all of you, even the Chinese people, to forgive me. Today, our country is not strong enough, not what it should be. We are making progress too slowly in politics, the economy, social condition, and education. Why is this? Rather than criticizing the leaders of the government, we must put the blame on our national character. We need to realize that the Chinese have a poor character. We are irresponsible, frivolous, and lazy; we pass the buck. With this kind of character, how can we succeed in building up a nation? I believe that our country would be strong if all those of average education were diligent.

My point is that since we Chinese are born in such a situation, when we serve God, we encounter many problems. As we have been raised in such an environment, if we are not completely revolutionized within, and if we bring our national character into the Lord’s service, our service will never be successful. Such is an improper character. How deeply I am grieved concerning this matter. In our present condition, we would probably make a great work small and a small work disappear. This has everything to do with our character. (Witness Lee,"The character",chapter 4,www.ministrybooks.org)

A little share from my opinion (yang kyknya kepanjangan)

waktu baca potongan berita diatas kembali diingatkan bahwa karakter adalah hal yang amat penting dalam kehidupan kita.  Tidak perlu bicara jauh2 mengenai pelayanan, katakanlah kita orang muda yang masih sibuk memikirkan kenyamanan diri sendiri istilah kerennya ya.. "semau gue" kalau kita sendiri tidak punya karakter yang tepat sudah dapat dipastikan tidak akan ada kenyamanan apapun atau memang ada kenyamanan tapi tidak akan bertahan lama.  ambil saja contoh: beberapa hari yang lalu waktu lagi tunggu busway di halte, dimana pintu halte yang menuju ke bus kadang2 berfungsi (buka tutup otomatis waktu ada bus) nah, kebetulan yg kemarin itu lagi berfungsi jadi pintu halte tertutup waktu bus tidak ada. sayangnya orang2 yang mengantri di depan seperti tidak peduli ( ya emang sih halte busway tuh kalau penuh, panas dan engap dan cuma kebantu dikitlah sama kipas angin) begitu bus datang, diambilah kesempatan oleh para oknum. Pintu yg terbuka dipaksa tetap terbuka walaupun bus sudah pergi. padahal bunyi motor penggerak ud kenceng banget gara2 pintunya ditahan. saya jadi berpikir, kalau karakter kita seperti ini tidak pedulian pada fasilitas umum bagaimana mau menjadi warga yang maju. Pemda kerja extra keras, selain membangun fasilitas mereka juga harus memperbaiki fasilitas yang "rusak" terus hanya karena pengguna yang "semau gue". 

okay contoh diatas bukan untuk kampanye cinta jakarta ya. tapi hanya sebuah contoh dikehidupan sehari-hari yang mungkin kelihatannya tidak rohani. tapi semua itu menunjukan bahwa kalau hari ini kita memang ada dilingkungan dengan karakter yang "semau gue".  jadi tanpa kita sadari kita juga adalah orang yang seperti itu. 


Lalu bagaimana kita dapat merubah karakter kita untuk menjadi lebih baik.  kita tidak akan bisa jika mengandalkan usaha diri sendiri. Ya, caranya hanya dengan mengalami pertumbuhan didalam Tuhan. eitt.. bukan pertumbuhan yang pengetahuan rohani lho... misalnya tahu kalau alkitab itu ditulis oleh 40 penulis. Pertumbuhan yang dimaksud adalah pertumbuhan hayat Tuhan, Tuhan dengan kita banyak bersekutu, semakin rohani kita bertumbuh, kita akan semakin menjadi orang yang lembut tapi kuat. sama seperti asap tidak kepegang tapi kuat pengaruhnya.

Marilah saya, kamu, kita belajar taat untuk semua pengaturan Tuhan karena semuanya terjadi adalah atas seijin Tuhan untuk membuat kita bertumbuh(berubah). pilihannya hari ini taat atau tidak semuanya ada ditangan kita. mau perubahan ya belajar taat, tidak mau perubahan jangan takut.. kita tetap akan dirubah tapi dengan proses yang lebih lama dan sulit.
Efesus 4:15 (TB)  tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

Things that we should take concern when we doing it as a Christian

 
Pagi2.. ngopi dulu sambil baca-baca artikel sehat untuk otak. Dan nemuin artikel tentang "5 things that Christian should stop doing it". Sebenarnya artikel ini sudah cukup lama dan sudah pernah juga dibaca dulu. Tapi karena muncul lagi jadi sepertinya harus di share. Treat this as a good reminder

So here we go..

  1. Telling people "I'll pray for you" without actually doing it.

    Well bener gak.. kalau sebenernya waktu kita ucapin ini kita tdk benar2 berdoa untuk orang itu. Kadang kelupaan karena kita sibuk. Well, i did the same. Lalu apa yang harus dilakukan. "Pray on the spot". Ambil kesempatan menyalurkan hayat karena "mungkin" kita tdk tau kapan iblis akan memakan perkataan "I'll pray for you" dan akhirnya kita menjadi orang yang tidak melakukannya.
  2. Ke gereja setiap minggu tapi cuekin perkataan Tuhan dihari-hari berikutnya.

    Ouch.. yes.. i also did it. Khususnya hal-hal yang telihat sepele. Seperti waktu bekerja (i can do it by my self). Ohh Tuhan Yesus, ampuni sy karena banyak aspek yg tidak aku ijinkan untuk Tuhan berbicara lebih banyak. Banyak aspek dimana saya tidak memprioritaskan Tuhan melainkan dirisendiri. 
  3. Berdoa meminta Tuhan menyediakan, padahal yang sudah Tuhan sediakan saja belum dipakai.

    Ahh.. ini juga sering terjadi. Ibarat rumput tetangga lebih hijau dan masih ada langit diatas langit. Kita sering meminta kepada Tuhan ini dan itu. Tanpa melihat bagaimana kapasitas kita. Tuhan tahu apa yang kita perlukan dan Dia sudah sediakan. Disini kita diberi kesempatan untuk percaya kepada pengaturanNya. Tahukah kamu, mengabaikan apa yang sudah diberikan Tuhan sama saja dengan kita mengatakan kepada Tuhan "aku tidak percaya pada rencanaMu" secara tidak langsung.
  4. Mencoba menjadi sangat relevant sampai2 kita sebenarnya merusak firman Tuhan.

    Memang tidak salah jika kita ingin terdengar relevant. Kadang2 ketika membicarakan tentang firman sering kali kita mencoba memperhalus kata-kata kita agar yang mendengar dengan segala latarbelakangnya bisa mengerti atau bahkan kita memperhalus firman Tuhan hanya supaya tidak ada konflik dengan org lain. Tapi tahukah kita, kalau ada batasan yang sangat jelas antara trendy(relevant) dan merusak pesan dari Firman Tuhan.  mari berpaling kepada Tuhan untuk meminta Dia memberi hikmat bagaimana kita berkata2.
  5. Telling people that “God will never give you anything you can’t handle.”  Why should we stop saying this? Because it’s a lie.

    Oohhh wait.. lho.. bukannya emang begitu. Tentunya tidak demikian, kalau kita terus berpikir segalanya bisa kita handle maka kita akan melakukannya sendiri. Ingat lho.. kita ini bukan untuk berjalan sendirian. Allah kadang2 malah akan membiarkan kita melalui hal2 yang sangat sulit sampai rasanya kita tidak sanggup lagi hanya karena Dia mau kita datang padaNya untuk meminta pertolongan.

Original artikel :

Ps. 

Tulisan ini buka terjemahan langsung tapi berdasarkan apa yang saya nikmati hari ini.
Kolose 1:10 (TB)  sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,
☕ yuk diseruput lagi kopinya☕
#copyjargonnyakangdennysiregar